Analisa Tertangkapnya Terduga Pelaku Hoax
Analisa Teknis Pelacakan Terduga Penyebar Hoax Berita Sri Sultan HB X
Hanya dalam jangka waktu satu minggu (19 April – 25 April) terduga pelaku penyebar berita hoax atas nama Sri Sultan HB X telah berhasil di tangkap oleh Polda DIY. Sebagaimana dugaan awal, pelaku ini adalah seorang penggiat dunia adsense alias pengumpul point dan dollar dari banyaknya kunjungan kedalam situs yang dikelola oleh si pelaku ini.
Sehari setelah Sri Sultan HB X melaporkan adanya berita Hoax yang mengatasnamakan dirinya sebenarnya dalam dunia underground telah didapat sejumlah informasi yang mengarah pada dugaan siapa pelakunya. Identitas akun google adsense yang melekat pada diri pelaku, lokasi keberadaan pelaku, akun medsos yang kemungkinan terhubung dengan pelaku sudah dapat terdeteksi. Data bahwa terduga pelaku selain mengoperasikan situs metronews.tk juga menangani hampir 25 situs lainnya dengan pola yang sama, kemudian lokasi keberadaan pelaku yang terlacak di wilayah Palembang, akun gmail, facebook, twitter bahwa nomor kontaknya terungkap dalam informasi awal tersebut.
Informasi serupa tentunya dapat diketahui pula oleh aparat penegak hukum khususnya yang terbiasa menangani kasus cybercrime. Namun tentunya untuk memastikan akun yang dimaksud bersesuaian dengan individu tertentu harus dilakukan analisa dan investigasi lebih jauh.
Dari analisa sekilas, pelaku hanya sekedar penggiat aktif teknologi informasi khususnya dalam hal adsense, dari berita yang tersebar terungkap bahwa pelaku hanya menangani bagian kontennya saja, sementara urusan websitenya diserahkan pada pihak lain yang membantunya. Dalam hal ini pelaku harus pandai mengisi konten websitenya agar menarik pengguna internet untuk berkunjung ke situsnya. Sementara upaya untuk mengaburkan identitas dirinya cukup dilakukan dengan memberikan identitas palsu lewat nama penulis Rosa Linda.
Pelaku tidak menyadari kalau situs yang dikelolanya apabila dibuka kode programnya ternyata memuat data lainnya, salah satunya adalah data mengenai akun adsense yang melekat pada website tersebut. Selanjutnya mengingat akun adsense terhubung dengan akun google, maka sejumlah akun lainnya yang terhubung dengan akun adsense tersebut dapat dengan mudah diketahui. Selanjutnya dari cross check data antar akun ini bisa dilacak perkiraan posisi dari si pelaku.
Mengapa aktivitas pelaku dan sejenisnya dapat dengan mudah terlacak ? Karena pada prinsipnya, semua aktivitas yang pernah dilakukan oleh seseorang dalam dunia maya akan meninggalkan banyak jejak (artefak digital). Umumnya jejak tersebut akan saling terkait satu sama lain dan dapat dijadikan sebagai upaya awal untuk melakukan pelacakan identitas. Dalam hal ini, apabila aktivitas seseorang di dunia maya bersifat apa adanya dan berperilaku positif, maka sangat kecil terpikir dalam dirinya untuk berusaha menghapus jejak aktivitasnya di dunia maya. Namun sebaliknya, apabila ada kecenderungan berperilaku negative apalagi mengarah pada criminal, maka upaya menghilangkan jejak adalah menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Status anonym adalah salah satu tantangan terbesar dalam pengungkapan kasus dalam bidang cybercrime. Orang yang bermain dalam dunia security dan hacker umumnya memiliki keahlian khusus dalam menerapkan status anonym sehingga relative lebih sulit terdeteksi jejaknya. Walaupun ada seribu jalan untuk menerapkan konsep anonym, namun cepat atau lambat ada 1001 jalan lainnya untuk mengungkapkan status anonym tersebut. Dukungan data dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti vendor aplikasi (misalnya facebook, twiter, Instagram, google dll), provider internet (terutama untuk pelacakan lokasi dari aspek IP Adress internet), berbagai jenis komunitas akan mendukung upaya-upaya untuk pelacakan identitas seseorang di Internet.
Untuk itulah, kedepannya, masyarakat harus berhati-hati dalam beraktivitas di dunia maya. Apabila memang aktif melakukan posting konten dalam bentuk apapun dengan media apapun, maka harus diperhatikan betul bahwa konten yang dipostingnya adalah hal yang bersifat positf. Apabila ternyata konten yang dipostingnya dipandang negative sehingga dianggap merugikan pihak tertentu, maka sangat sulit bahkan tidak mungkin bagi dirinya untuk menghilangkan jejak postingan tersebut, karena ada banyak cara dan metode yang dapat digunakan untuk melakukan pelacakan terhadap konten yang pernah di posting. Dalam kasus berita hoax Sri Sultan HB X, hanya dalam hitungan hari konten dan website yang memuat berita tersebut tidak bisa lagi diakses oleh public, namun demikian ada banyak cara untuk melakukan recovery konten dan website sehingga walaupun konten dan websitenya sudah tidak bisa diakses lagi namun jejak bahwa konten dan website tersebut pernah aktif dapat terlacak dengan mudah.
Internet adalah sebuah ruang kehidupan maya yang juga harus dipandang sebagaimana kehidupan dalam dunia nyata. Ada banyak manfaat yang dapat kita arahkan untuk mendukung kehidupan nyata kita, namun juga pada saat yang sama ada juga hal-hal buruk yang dapat mengancam kehidupan nyata kita. Think before click adalah prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap pengguna internet, karena sesungguhnya dibalik tombol klik yang kita tekan terdapat dua kemungkinan, hal yang postif ataukah hal yang negative.
Yudi Prayudi
Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID)
Universitas Islam Indonesia